Rasulullah bersabda:“ Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. dalam Al-Qur’an dan hadis Dengan demikian akhlak ini mempunyai dua macam sanksi apabila dilanggar. Karena akhlak Islam bersumber dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlak ciptaan manusia, sehingga seseorang tidak berani melanggar

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw. pernah ditanya tentang amal perbuatan yang banyak memasukkan orang ke dalam surga, maka beliau menjawab: Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik. Nabi SAW pernah pula ditanya tentang amal perbuatan yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara lisan, makna, dan gaya bahasa ( ushlub ) yang termaktub dalam mushaf yang dinukil darinya secara mutawatir (Amudidin, dkk, 2006). Sumber akhlak yang kedua yaitu al-Hadits meliputi perkataan, ketetapan dan tingkah laku Rasulullah s.a.w. Artinya : “Bahwasanya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan keluhuran akhlak”. Jika telah jelas bahwa al-Qur’an dan al-Hadits rasul adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber akhlaqul karimah. Konsep kesusilaan yang Wa innaka la'alaa khuluqin 'azhiim. Artinya: " Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur ." (QS Al-Qalam Ayat 4) Ayat ini memperkuat alasan yang dikemukakan ayat sebelumnya (Al-Qalam ayat 3) dengan menyatakan bahwa pahala yang tidak terputus itu diperoleh Rasulullah ﷺ sebagai buah dari akhlak beliau yang mulia.
Benar bahwa aspek akhlak ditujukan karena, tetapi akhlak berkaitan pula dengan kehidupan bersosial dengan masyarakat ataupun makhluk ciptaan Allah lainnya. Untuk itu perlu memiliki akhlak yang menggambarkan ajaran Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan sunah Rasulullah. Seperti beramal saleh dengan bersedekah, berpuasa, membantu sesama dan lainnya
Sebagian besar orang kafir masuk Islam lantaran baiknya akhlak Nabi Muhammad. Beliau mengatakan, “Aku diutus untuk memperbaiki akhlak manusia”. Karenanya, beriman pada Allah dan Rasul tidak cukup dengan meyakini keesaan Tuhan dan keberadaan Rasulullah, tapi juga harus disempurnakan dengan berakhlak baik pada manusia. AKHLAK. Pengertian Akhlak. Menurut para ahli dalam Islam, berikut merupakan pengertian dari akhlak: a) Ibnu Maskawaih. Akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. mSk8L4j.
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/390
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/126
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/191
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/188
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/138
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/365
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/272
  • ik8t7l2t3c.pages.dev/388
  • akhlak kepada allah dan rasulullah