- Kelor merupakan salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan khasiatnya. Kamu bisa mengolah daun kelor menjadi beberapa sajian yang nikmat. Baca juga Apa Itu Daun Bidara? Tanaman Herbal Berkhasiat Bisa buat MasakanDaun kelor memikiki ciri khas tersendiri. Mulai dari bentuk daun hingga dapat dimafaatkan untuk kesehatan ibu hamil. Dalam buku “Tanaman Kelor Moringa oleifera Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha” 2018 karya penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, menjelaskan ciri-ciri dari tumbuhan kelor. Ciri-ciri tanaman kelor Tanaman yang sering disebut kelor di Jawa ini memiliki nama ilmiah Moringa leifera. Tak hanya di Indonesia, tanaman ini juga tumbuh di beberapa negara di Asia Tenggara. Tanaman kelor di Malaysia dinamakan kalor dan merunggai, di Vietnam dinamakan shum ngay, di Thailand dinamakan ma-rum, dan di Filipina dinamakan malunggay. Baca juga 9 Fakta Daun Bidara, Kenali Manfaat Kesehatan sampai Resepnya Kelor ini memiliki ketinggian pohon antara tujuh hingga 11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur, berukuran kecil, dan bersusun majemuk dalam satu tangkai. Sama seperti beberapa tanaman lainnya, tumbuhan ini memiliki bunga tanaman yang berwarna putih kekuning-kuningan dengan tudung pelepah berwarna hijau. Bunga mekar sepanjang tahun dengan aroma semerbak. Bentuk bunganya segitiga memanjang atau biasa disebut kelentang. Baik daun, biji, dan bunganya dapat dimakan sebagai sayur atau makanan tradisional. Tanaman kelor mulai berbuah setelah berumur 12 hingga 18 juga 6 Fakta Daun Binahong, dari Khasiat Kesehatan sampai Cara Olah Akarnya berbentuk tunggang dan membesar seperti lobak. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif atau penanaman biji maupun vegetatif dengan setek batang. Area tumbuh kelor ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI Foto dirilis Rabu 27/1/2021, memperlihatkan pekerja berada di antara tanaman kelor yang dibudidayakan oleh salah satu perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Palu, Sulawesi Tengah. Selain digunakan sebagai pagar alami rumah, Kelor di Palu semakin berkembang menjadi andalan ekspor yang mendunia. Tanaman kelor mampu tumbuh pada dataran tropis di dataran rendah atau dataran tinggi hingga meter dari permukaan laut mdpl. Tanaman ini sebagian besar tumbuh subur di kawasan semiarid semi-kering, tropikal, dan subtropikal. Kelor bisa beradaptasi dalam berbagai kondisi lahan, tetapi lebih menyukai lahan yang agak keasaman, yaitu yang memiliki pH 6,3 sampai 7,0. Baca juga Yuk Tanam Kembali 10 Sisa Potongan Sayur Berikut, Cara dan Alat Sederhana Tanaman ini juga cepat bertumbuh pada jenis tanah berpasir dan lempung yang dikeringkan dengan baik. Bila tumbuh pada tanah yang basah, akarnya sering busuk. Manfaat kelor Tunbuhan ini memiliki banyak manfaat salah satunya untuk kesehatan ibu yang sedang mengandung. Secara umum, setiap bagian tanaman kelor telah dimanfaatkan untuk mengobati peradangan, gangguan infeksi infectious disorder, dan berbagai masalah yang berisiko terhadap penyakit jantung dan peredaran darah. Selain itu, daun kelor juga bermanfaat pula bagi pencernaan organ, peningkatan fungsi hati, dan rangsangan keluarnya ASI. Baca juga Tanaman yang Mudah Tumbuh dengan Metode Hidroponik, Cocok Buat Pemula Buku “Tanaman Kelor Moringa oleifera Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha” 2018 karya Winarno penerbit PT Gramedia Pustaka Utama bisa kamu beli di toko buku online Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kayaakan Vitamin dan Mineral. Daun kelor kaya akan vitamin A, C, B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6 dan Folat. Selain itu kandungan daun kelor juga kaya akan magnesium, zat besi, kalsium, fosfor, dan seng. Satu cangkir daun kelor akan mengandung 2 gram protein, magnesium (8 persen dari RDA), Vitamin B6 (19 persen dari RDA), Besi 6. Melancarkan produksi ASI Daun kelor merupakan salah satu makanan ASI booster yang telah banyak digunakan untuk mendorong dan meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui. Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One 2021 menguji pemberian ekstrak daun kelor untuk mengetahui manfaatnya dalam meningkatkan produksi ASI. Hasilnya, wanita yang mengonsumsi suplemen ini memiliki lebih banyak ASI pada hari ke-3 hingga ke-10 pascapersalinan dibandingkan wanita yang menggunakan plasebo. 7. Menghambat pertumbuhan sel kanker Studi laboratorium telah menunjukkan ekstrak tanaman kelor, baik itu daun, kulit kayu, maupun akarnya, mempunyai sifat antikanker. Ini membantu melawan sel kanker payudara dan kolorektal usus besar dan rektum. Manfaat daun kelor ini juga terkait dengan senyawa antioksidan di dalamnya, seperti eugenol dan isotiosianat, yang membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Penelitian ini masih dalam tahap awal. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan tanaman kelor sebagai obat baru dalam pengobatan penyakit kanker. Tips aman mengonsumsi daun kelor Anda bisa mengonsumsi daun kelor mentah sebagai lalapan. Namun, pastikan untuk mencuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih terlebih dahulu. Sebagian orang biasanya membuat sayur bening atau menumis daun kelor. Pastikan Anda tidak memasak sayuran ini terlalu lama agar kandungan gizinya tidak terbuang sia-sia. Daun kelor juga tersedia dalam bentuk bubuk atau kapsul. Dosis harian suplemen yang disarankan ialah 6–10 gram atau setara dengan 1–2 sendok teh per hari. Apabila Anda berniat memakai ekstrak daun kelor sebagai obat herbal alami, lebih baik konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda terlebih dahulu. Pasalnya, penggunaan secara berlebihan atau bersamaan dengan obat lain dapat meningkatkan risiko efek samping yang merugikan bagi diri Anda.Fitokimia adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang sifat dan interaksi senyawa kimia metabolit sekunder yang terkandung dalam tumbuhan. Metabolit sekunder adalah senyawasenyawa hasil biosintetik turunan dari metabolit primer yang umumnya diproduksi oleh organisme yang berguna untuk pertahanan diri dari lingkungan maupun dari serangan organisme lain. Metabolit sekunder dihasilkan dalam jalur metabolisme lain yang walaupun dibutuhkan tapi dianggap tidak penting peranannya dalam pertumbuhan suatu tumbuhan .
PenulisanKarya Ilmiah ini bertujuan : 1. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan apa itu daun kelor. 2. Untuk menjelaskan apa saja kandungan dari daun kelor. 3. Untuk menjelaskan apa saja khasiat dari daun kelor bagi kesehatan. Manfaat daun kelor yang tak kalah penting yaitu berfungsi sebagai antibakteri dan anti racun, sehingga dapat pNDIj8L.